Penulis : Terbitan Babel

 

Bangka Barat,  terbitanbabel.com — Hujan siang dan malam selama 3 hari beruntun sebabkan banjir di beberapa titik di dua kecamatan yaitu Kecamatan Parittiga dan Jebus, Rabu 13/01/2021.

Beberapa titik banjir di Kecamatan Parittiga diantaranya Banjir Rob di dusun Pala Desa teluk Limau. Selain hujan penyebab banjir rob ini juga dipengaruhi oleh kondisi air laut pasang yang disertai ombak tinggi hingga membuat air hujan tergenang dan merendam beberapa rumah warga.

Sementara itu, di Dusun Sinar Kelabat (SK) Desa Cupat banjir juga melanda di seputaran lampu merah tepatnya di aliran sungai Kubu. Salah satu warga setempat mengatakan penyebab banjir di sana selain hujan lebat ada indikasi dasar sungai mengalami pendangkalan akibat limbah tambang timah milik warga yang menambang di sekitar sungai beberapa bulan terakhir.

Sedangkan di Dusun Belembang Desa Bakit juga mengalami hal serupa, sebanyak 4 rumah warga terendam air hujan, berkat kekompakan warga yang dengan cepat membuat saluran air baru hingga banjir berhasil diatasi.

Camat parittiga Madirisa S.Pd menghimbau masyarakat yang tinggal di dataran rendah agar selalu waspada mengingat saat ini musim hujan, jangan buang sampah di aliran sungai dan jaga budaya kekompakan dengan gotong royong supaya masalah cepat teratasi.

Sedangkan di Kecamatan Jebus, banjir juga melanda di beberapa titik, diantaranya di Dusun Kampak, air hujan dan air laut yang pasang jadi penyebab utamanya dan sebanyak 30 rumah warga setempat terdampak banjir. Selain di Dusun Kampak banjir juga terjadi di Jalan Raya penghubung Desa Jebus ke Desa Tumbak Petar.

Kades Jebus, Hendri mengatakan bahwa terdapat dua titik banjir yaitu di Dusun Kampak dan Jalan Raya penghubung Desa Jebus ke Desa Tumbak Petar, Kades mengaku terkejut dengan banjir ini, menurutnya sejak 5 tahun terahir baru kali ini banjir terjadi kembali di desanya.

“Sejak lima tahun terakhir tidak pernah ada banjir namun kali ini banjir melanda kompleks perumahan transmigrasi dusun kampak dan jalan raya penghubung desa jebus ke desa tumbak petar” Kata Hendri.