Penulis : admin

 

MUARA TEWEH, terbitan.com – Harapan masyarakat Warga RT 03 di Desa Pendreh, Kecamatan Teweh Tengah, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah untuk menikmati air bersih dari program pemerintah pusat melalui Proyek Penyedia Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) sepertinya hanya tinggal mimpi.

Pasalnya, proyek yang dibangun tahun 2018 lalu ternyata gagal dalam pembangunan nya.‎ Sejak awal dibangun beberapa waktu lalu sampai saat ini belum juga mengucurkan air ke rumah warga RT 03 di Desa Pendreh.

Masyarakat menduga kegagalan proyek tersebut disinyalir pihak pengelola Pamsimas telah menyalahgunakan dana yang di anggarkan dari dana APBB,APBD,dan APBDES.

Menurut Santo warga RT 03 Desa Pendreh mengatakan, ia bersama warga lainnya merasa sangat kecewa melihat kegagalan pembangunan Pasimas didaerahnya. Menurut mereka, hasilnya tidak sesuai dengan harapan masyarakat selama ini.

“Masyarakat warga RT 03 Desa Pendreh sangat berharap sekali atas Pamsimas ini. Sejak awal dibangun saja masyarakat sudah bersyukur. Apabila terwujud maka kebutuhan akan air bersih yang selama ini diidam-idamkan bisa dinikmati. Namun kenyataannya jauh dari harapan,” katanya kepada media terbitan.com melalui WhatsApp Selasa 19/5/2020

Ia menduga dalam pengerjaan maupun proses administrasinya telah terjadi manipulasi data kepengurusan atas swakelola pekerjaan proyek air bersih tersebut.‎

Ia menambahkan, proyek Pamsimas ini pembangunannya dimulai sejak tahun 2018 dan selesai pada tanggal 29 september 2018. Namun air yang ditunggu-tunggu juga tak kunjung mengalir ke rumah warga sampai saat ini.

“Seharusnya air bersih ini sudah bisa mengalir dan di nikmati oleh masyarakat warga RT 03 Desa Pendreh,” katanya.‎

Ia menjelaskan, dengan gagalnya pembangunan Pamsimas ini tentu sangat merugikan bagi kami warga RT 03 di Desa Penreh ini.

Karna kami sekarang dengan terpaksa harus rela membagi waktu dan tenaga, membonceng Drigen atau galon menggunakan sepeda motor mengambil air untuk kebutuhan hidup.

Lanjutnya, dana yang dikucurkan pemerintah pusat ke kabupaten turun ke desa untuk pembangunan Pamsimas seakan-akan tidak ada manfaatnya bagi masyarakat setempat.

” Dan proyek tersebut terlalu terburu-buru,tanpa mengkaji terlebih dahulu,segala hal yang mungkin menjadi kendala dan lain lain.

Bahkan juga terkesan asal asalan,demikian pun dalam penggunaan rencana anggaran untuk program tersebut terkesan tertutup.

“Harapan kita bersama masyarakat kepada pemerintah, meminta agar yang bersangkutan untuk segera menyelesaikan masalah ini. Agar masyarakat bisa menikmati program pemerintah ini,” pungkasnya.‎ (Iwan)